Senin, 02 Juli 2012

PENTINGNYA DAKWAH ISLAM DALAM KEHIDUPAN UMAT


PENTINGNYA DAKWAH ISLAM DALAM  KEHIDUPAN UMAT
Oleh : Anis Purwanto
           Abad 21 merupakan abad global, yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,serta perkembangan industri. Bahkan hampir-hampir batas  antara satu negara  dengan negara yang lainnya tidak dapat dirasakan sangat dekat. Kondisi yang demikian ini, arus informasi begitu cepat dan menyebar dari kota besar sampai ke pelosok desa. Perkembangan kemajuan yang begitu cepat tersebut membawa implikasi kepada kemajuan hidup dan kehidupan masyarakat , dilain fihak  lebih jauh membawa  dampak terhadap persoalan kemanusiaan, soaial budaya, social ekonomi dan social politik. Sehingga problematika umat dalam abad global ini sangat komplek , yang oleh karena itu sudah saatnya usaha peningkatan mutu dan kualitas umat perlu segera ditingkatkan dengan upaya-upaya yang komfrehensip, dengan tidak lagi memandang golongan dan aliran . Sebab kebersamaan didalam upaya peningkatan ini tidak dapat dilakukan oleh seseorang secara personal, akan tetapi dari itu merupakan tanggung jawab bersama. Peningkatan mutu dan kualitas dakwah Islam tentunya juga segera  diupayakan, dengan  memahami dan pemanfaatan cara-cara kerja ilmu pengetahuan  modern. Disinilah peran strategis para pelaku dakwah (da’I) dalam kegiatan-kegiatan Dakwah  Islam.

         Kita sadar, bahwa hidup dan kehidupan umat di muka bumi dihadapkan berbagai tantangan dan broblematika social. Hal ini sesuai dengan firman Allah swt , “Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit kesulitan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira kepada orang yang sabar”. (QS.Al-Baqarah:155). Melihat kepada kompleksitas persoalan yang dihadapi umat islam , dapat diketahui diantara lain :
1.      Pergeseran tata nilai diniyah ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
2.      Masalah pengangguran dan perbuuruhan.
3.      Timbulnya tindak kejahatan semakin meningkat, terutama dikalangan generasi muda.
4.      Masalah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
5.      Koropsi, kolosi dan pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM).
6.      Lemahnya kepedulian social dan kuatnya individualisme.
7.      Maraknya ketidakjujuran dan sikap kemunafikan ditengah-tengah kehidupan masyarakat. (Mustofa Winanto,BA.SM.2002).

            Begitu penting dan strategisnya peranan da’I  dalam upaya dakwah Islam sekarang ini, sehingga posisi da’I ditempatkan sebagai figure sentral umat (agent of ching). Sehingga upaya dakwah yang kita lakukan harus tetap terpenuhinya dimensi dakwah , diantara lain :
1.      Dimensi kerisalahan (QS.Al-Maidah:67 dan QS.Ili-Imran:104). Hal ini merupakan tugas semua
Umat Islam untuk menyeru agar manusia lebih mengetahui, memahami, menghayati (mengimani) dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pandangan hidup.
2.   Dimensi kerahmatan (QS.Al-Anbiya’:107). Untuk mengaktualisasikan Islam sebagi rahmat jalan hidup yang mengembirakan, mmemudahkan dan menyejahterakan bagi umat manusia.
3.    Dimensi kesejahteraan  (QS.Al-Hasyr:18). Upaya untuk mengaktualkan peran kesejahteraan manusia beriman dalam memahami dan mengambil pelajaran masa lalu untuk kepentingan mempersiapkan masa depan yang gemilang.

            Oleh karenanya da’I dituntut untuk selalu menjadi panutan umat didalam segala ucapan, gerak dan tingkah lakunya didalam kehidupan sehari-hari.  Da’I harus benar-benar eksis antara perkataan dan perebuatan (ibda’ bi nafsih), demikian juga antara sikap batin dan sikap lahir,”Adakah (patut) kamu menyuruh manusia berbuat kebaikan, padahal kamu lupakan diri kamu (sendiri), sedangkan kamu membaca kitab (agama kamu). Kalau begitu, apakah kamu tidak mau mengerti”. (QS.Al-Baqarah:44). Jadi seorang da’I harus mempunyai kelebihan konfaratif, doantara lain :
1.      Beraqidah tauhid yang kuat.
2.      Berilmu pengetahuan dan wawasan ke depan.
3.      Berakhlaqul karimah, dengan nilai-nilai uswatun hasanah.
4.      Bekeluarga sakinah, dengan landasan kehidupan agama yang kuat.
5.      Berhujah dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist yang shoheh.
6.      Berbahasa santun dan menarik simpatik.
7.      Berkepribadian tawadlu’ dan ta’awun. (Mustofa Winanto, SM 2002).

          Masalah pesan dan ma’udhoh dakwah semestinya mendapatkan perhatian khusus, terutama para da’I . Sehingga kegiatan dakwah benar-benar dapat meningkatkan kualitas hidup umat, baik kualitas hidup beragama, hidup bermasyarakat, hidup berbangsa maupun bernegara. Sebab didalam kenyataan dilapangan, bahwa pelaksanaan dakwah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat itu sendiri. Sehingga aktivitas dakwah diharapkan mampu menyelesaikan segala problematika sosial, dengan memperhitungkan skala prioritas sasaran dakwah, diantara laian :
1.      Menumbuhkembangkan sumber daya insani menuju masyarakat muslim utama.
2.      Memberdayakan posisi iman, ilmu dan amal secara terpadu.
3.      Meningkatkan kesadaran  semangat beribadahdan beramal shaleh.
4.      Mengembangkan semangat belajar dengan landasan pengetahuan imtaq dan iptek.
5.      Memperkuat posisi dan peran umat Islam dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6.      Meningkatkan mutu kehidupan ekonomi masyarakat (umat Islam).
7.      Mempererat ukhuwah Islamiyah di kalangan umat Islam dengan dasar sikap ta’awun, tawashub dan tasamuh. (Mustofa Winanto,BA. SM.2002).

Sebagai bekal dakwah bagi pelaksana dilapangan, dakwah seyogyanya dilaksanakan dengan ikhlas beranmal, sungguh-sungguh dan proposional  serta  perlu dihindari dari masalah khilafiyah dan perpecahan diantara sesama umat. Sehingga dengan upaya dakwah yang dilaksanakan secara terus-menerus tanpa henti itu, dakwah benar-benar mampu memberdayakan posisi umat di bumi pertiwi Indonesia. (Diambil dari berbagai sumber).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar