Senin, 31 Juli 2017

LIMA JALAN MENUJU TAQWA



LIMA JALAN MENUJU TAQWA
Catatan : Anis Purwanto*
1.      MUHASABAH.
Yaitu, evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap  sesuatu yang terjadi dalam diri kita.
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ۬ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ۬‌ۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esuk (aakhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui  apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr : 18).
بَلِ ٱلۡإِنسَـٰنُ عَلَىٰ نَفۡسِهِۦ بَصِيرَةٌ۬ (١٤) وَلَوۡ أَلۡقَىٰ مَعَاذِيرَهُ ۥ (١٥)
 “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri (sangat bisa melihat dirinya sendiri) meskipun dia mengemukakan alas an-alasannya”. (QS. Al-Qiyamah  : 14-15)
.
Umar bin khottab ra berkata: "hitunglah diri kalian sebelum kalian di hitung,timbanglah amal-amal kalian sebelum ditimbang kepada kalian.baersiap-siaplah untuk penyampaian yang maha besar,pada hari itu kalian di sampaikan, dan tidak ada yang tersembunyi dari ksalian sesuatu yang tersembunyi"

2.      MU’AHADAH.
Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah kita katakana, settiap shalat kita sering kali bersumpah kepada Allah.
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحۡيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata karena Allah Robb semesta alam”. (QS. Al-An’am : 162).

3.      MUJADALAH.
Yaitu bersungguh-sungguh kepada Allah SWT .
وَٱلَّذِينَ جَـٰهَدُواْ فِينَا لَنَہۡدِيَنَّہُمۡ سُبُلَنَا‌ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
 “Orang-orang yang bersungguh-sungguh (Mujadalah) di jalan Kami, Kami akan berikan hidayah ke jalan Kami”. (QS. Al-‘Ankabut : 69).
Terkadang kita beribadah tidak diikuti dengan kesungguhan , hanya menggugurkan kewajiban saja, takut jatuh kedalam dosa dan menapaki kehidupan beragama asal-asalan, padahal menjadi seorang muslim yang ingin menjadi orang-orang yang bertaaqwa, maka mujadalah / penuh kesungguhan adalah bagian tak terpisahkan dalam menggapai ketaqwaan di samping muhasabah dan mua’ahadah.

4.      MUROQOBAH.
Yaitu bahwa setiap pribadi muslim merasa takut kepada Allah dalam setiap perbuatnnya, grakannya, tingkah lakunya, dan bisikan hatinya dalam setiap waktu, dia merasa yakin dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah mengetahui terhadap segala sesuatu yang tersembunyi dan sesuatu yang nampak.  
إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا
 “Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kaum”. (QS. An-Nisa’ : 1).

"Engkau menyembah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya.Seandainya engkau tidak bisa melihatNya maka dia melihatmu” (HR.Muslim).
(Baca kisah : Umar bin Khatab dengan penggembala kambing)

5.      MU’AQOBAH.
Yaitu , mencoba memberi sangsi kepada dirikita sendiri manakala kita melakukan sebuah kehilafan, menegur dan memberi sangsi kepada diri kita kalau kita melakukan kesalahan merupakan hal yang penting kita lakukan agar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah kita
Contoh, Manakala kita terlewatkan kita terlewatkan salat subuh berjamaah maka hukumlah diri kita dengan infak di siang harinya, manakala kita terlewatkan membaca alqur'an 'iqoblah diri kita dengan memberi bantuan kepada si miskin. Kalau kita melewatkan sebuah amal saleh maka hukumlah diri kita sendiri dengan melakukan amal saleh yang lain

(* dikutib dari beberapa tulisan).                   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar