Selasa, 07 Oktober 2014

KARAKTER ORANG YANG BERTAQWA



KARAKTER ORANG YANG BERTAQWA
Catatan : Anis Purwanto*

1.      Beriman kepada hal-hal yang ghaib.
ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka”. ( QS Al-Baqarah : 3 ).
Dengan perincian sevagai berikut :
a.       Beriman kepada Allah SWT dan Malaikat.
لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَـٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةِ وَٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآٮِٕلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا عَـٰهَدُواْ‌ۖ وَٱلصَّـٰبِرِينَ فِى ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلۡبَأۡسِ‌ۗ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ‌ۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. ( QS.Al-Baqarah : 177 ).
b.      Yakin akan adanya akhirat.
وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ
“Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (muhammad) dan (Kitab-Kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”. ( QS.Al-Baqarah : 4 ).
2.      Beriman kepada Kitab-Kitab dan para Nabi.
 “Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. ( QS.Al-Baqarah : 177 ).
Dengan perincian sebagai berikut :
a.       Beriman kepada Al-Qur’an.
Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (muhammad) dan (Kitab-Kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”. ( QS.Al-Baqarah : 4 ).
b.      Beriman kepada Kitab-Kitab sebelum Al-Qur’an.
“Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (muhammad) dan (Kitab-Kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”. ( QS.Al-Baqarah : 4 ).
3.      Mendirikan shalat.
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang baib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka”. ( QS Al-Baqarah : 3 ).
4.      Orang yang sedikit tidur pada malam hari untuk beribadah kepada Allah SWT,  memohon ampunan.
كَانُواْ قَلِيلاً۬ مِّنَ ٱلَّيۡلِ مَا يَہۡجَعُونَ
“Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam”. (QS. Az-Zariyat : 17 ).
وَبِٱلۡأَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ
“Dan pada akhir malam mereka memehon ampunan  (kepada Allah)”. (QS. Az-Zariyat : 18 ).
5.      Memohon ampun kepada Allah SWT.
a.     Beristighfar pada waktu sebelum fajar.
ٱلصَّـٰبِرِينَ وَٱلصَّـٰدِقِينَ وَٱلۡقَـٰنِتِينَ وَٱلۡمُنفِقِينَ وَٱلۡمُسۡتَغۡفِرِينَ بِٱلۡأَسۡحَارِ
“(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS. Ali-Imran : 17 ).
b.    Orang yang ketika berbuat dosa segera mengingat Allah, memohon ampun, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
     وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَـٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ ذَكَرُواْ ٱللَّهَ فَٱسۡتَغۡفَرُواْ لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ يُصِرُّواْ عَلَىٰ مَا فَعَلُواْ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali-Imran : 135 ).
6.      Senantiasa berdo’a.
ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
“(yaitu) orang-orang yang berdo’a, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka”. ( QS. Ali-Imran : 16 ).
7.      Mengagungkan syiar Allah SWT.
ذَٲلِكَ وَمَن يُعَظِّمۡ شَعَـٰٓٮِٕرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقۡوَى ٱلۡقُلُوبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan sui’ar-sui’ar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketaqwaan hati”. (QS. Al-Hajj : 32 ).
8.      Menginfakkan sebagian hartanya.
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka”. ( QS Al-Baqarah : 3 ).
Dengan perincian sebagai berikut :
a.       Berinfak dengan harta yang dicintai.
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. ( QS.Al-Baqarah : 177 ).
b.      Berinfak baik ketika lapang maupun sempit.
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡڪَـٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ‌ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan oran-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali-Imran : 134 ).
9.      Menepati janji.
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. ( QS.Al-Baqarah : 177 ).
10.  Bersabar dalam kemelaratan, penderitaan dan ketika perang.
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. ( QS.Al-Baqarah : 177 ).
11.  Berlaku jujur dan benar.
 “(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS. Ali-Imran : 17 ).
12.  Taat terhadap perintah Allah SWT.
“(Juga) orang yang sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS. Ali-Imran : 17 ).
13.  Mampu menahan amarah.
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan oran-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali-Imran : 134 ).
14.  Suka memaafkan orang lain.
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan oran-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali-Imran : 134 ).
15.  Suka berbuat baik.
ءَاخِذِينَ مَآ ءَاتَٮٰهُمۡ رَبُّہُمۡ‌ۚ إِنَّہُمۡ كَانُواْ قَبۡلَ ذَٲلِكَ مُحۡسِنِينَ
“mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Az-Zariyat : 16 ).
·         Sumber dari Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc, Suara Muhammadiyah ,16-31 Agustus 2014.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar