PENTINGNYA
DAKWAH ISLAM DALAM KEHIDUPAN UMAT
Oleh : Anis
Purwanto
Abad 21 merupakan abad global, yang
ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat,serta perkembangan industri. Bahkan hampir-hampir batas antara satu negara dengan negara yang lainnya tidak dapat
dirasakan sangat dekat. Kondisi yang demikian ini, arus informasi begitu cepat
dan menyebar dari kota
besar sampai ke pelosok desa. Perkembangan kemajuan yang begitu cepat tersebut
membawa implikasi kepada kemajuan hidup dan kehidupan masyarakat , dilain
fihak lebih jauh membawa dampak terhadap persoalan kemanusiaan, soaial
budaya, social ekonomi dan social politik. Sehingga problematika umat dalam
abad global ini sangat komplek , yang oleh karena itu sudah saatnya usaha
peningkatan mutu dan kualitas umat perlu segera ditingkatkan dengan upaya-upaya
yang komfrehensip, dengan tidak lagi memandang golongan dan aliran . Sebab
kebersamaan didalam upaya peningkatan ini tidak dapat dilakukan oleh seseorang
secara personal, akan tetapi dari itu merupakan tanggung jawab bersama.
Peningkatan mutu dan kualitas dakwah Islam tentunya juga segera diupayakan, dengan memahami dan pemanfaatan cara-cara kerja ilmu
pengetahuan modern. Disinilah peran
strategis para pelaku dakwah (da’I) dalam kegiatan-kegiatan Dakwah Islam.
Kita sadar, bahwa hidup dan kehidupan
umat di muka bumi dihadapkan berbagai tantangan dan broblematika social. Hal
ini sesuai dengan firman Allah swt , “Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan
kepadamu dengan sedikit kesulitan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikan kabar gembira kepada orang yang sabar”.
(QS.Al-Baqarah:155). Melihat kepada kompleksitas persoalan yang dihadapi umat
islam , dapat diketahui diantara lain :
1.
Pergeseran tata nilai diniyah ditengah-tengah
kehidupan masyarakat.
2.
Masalah pengangguran dan perbuuruhan.
3.
Timbulnya tindak kejahatan semakin meningkat, terutama
dikalangan generasi muda.
4.
Masalah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
5.
Koropsi, kolosi dan pelanggaran hak-hak asasi manusia
(HAM).
6.
Lemahnya kepedulian social dan kuatnya individualisme.
7.
Maraknya ketidakjujuran dan sikap kemunafikan
ditengah-tengah kehidupan masyarakat. (Mustofa Winanto,BA.SM.2002).
Begitu penting dan strategisnya
peranan da’I dalam upaya dakwah Islam
sekarang ini, sehingga posisi da’I ditempatkan sebagai figure sentral umat
(agent of ching). Sehingga upaya dakwah yang kita lakukan harus tetap
terpenuhinya dimensi dakwah , diantara lain :
1.
Dimensi kerisalahan (QS.Al-Maidah:67 dan
QS.Ili-Imran:104). Hal ini merupakan tugas semua
Umat Islam untuk menyeru agar
manusia lebih mengetahui, memahami, menghayati (mengimani) dan mengamalkan
ajaran Islam sebagai pandangan hidup.
2.
Dimensi kerahmatan (QS.Al-Anbiya’:107). Untuk mengaktualisasikan Islam
sebagi rahmat jalan hidup yang mengembirakan, mmemudahkan dan menyejahterakan
bagi umat manusia.
3.
Dimensi kesejahteraan
(QS.Al-Hasyr:18). Upaya untuk mengaktualkan peran kesejahteraan manusia
beriman dalam memahami dan mengambil pelajaran masa lalu untuk kepentingan
mempersiapkan masa depan yang gemilang.
Oleh karenanya da’I dituntut untuk
selalu menjadi panutan umat didalam segala ucapan, gerak dan tingkah lakunya
didalam kehidupan sehari-hari. Da’I
harus benar-benar eksis antara perkataan dan perebuatan (ibda’ bi nafsih),
demikian juga antara sikap batin dan sikap lahir,”Adakah (patut) kamu menyuruh
manusia berbuat kebaikan, padahal kamu lupakan diri kamu (sendiri), sedangkan
kamu membaca kitab (agama kamu). Kalau begitu, apakah kamu tidak mau mengerti”.
(QS.Al-Baqarah:44). Jadi seorang da’I harus mempunyai kelebihan konfaratif,
doantara lain :
1. Beraqidah
tauhid yang kuat.
2. Berilmu
pengetahuan dan wawasan ke depan.
3. Berakhlaqul
karimah, dengan nilai-nilai uswatun hasanah.
4. Bekeluarga
sakinah, dengan landasan kehidupan agama yang kuat.
5. Berhujah
dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist yang shoheh.
6. Berbahasa
santun dan menarik simpatik.
7. Berkepribadian
tawadlu’ dan ta’awun. (Mustofa Winanto, SM 2002).
Masalah pesan dan ma’udhoh dakwah
semestinya mendapatkan perhatian khusus, terutama para da’I . Sehingga kegiatan
dakwah benar-benar dapat meningkatkan kualitas hidup umat, baik kualitas hidup
beragama, hidup bermasyarakat, hidup berbangsa maupun bernegara. Sebab didalam
kenyataan dilapangan, bahwa pelaksanaan dakwah tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan masyarakat itu sendiri. Sehingga aktivitas dakwah diharapkan mampu
menyelesaikan segala problematika sosial, dengan memperhitungkan skala
prioritas sasaran dakwah, diantara laian :
1. Menumbuhkembangkan
sumber daya insani menuju masyarakat muslim utama.
2. Memberdayakan
posisi iman, ilmu dan amal secara terpadu.
3. Meningkatkan
kesadaran semangat beribadahdan beramal
shaleh.
4. Mengembangkan
semangat belajar dengan landasan pengetahuan imtaq dan iptek.
5. Memperkuat
posisi dan peran umat Islam dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6. Meningkatkan
mutu kehidupan ekonomi masyarakat (umat Islam).
7. Mempererat
ukhuwah Islamiyah di kalangan umat Islam dengan dasar sikap ta’awun, tawashub
dan tasamuh. (Mustofa Winanto,BA. SM.2002).
Sebagai bekal dakwah bagi pelaksana
dilapangan, dakwah seyogyanya dilaksanakan dengan ikhlas beranmal,
sungguh-sungguh dan proposional
serta perlu dihindari dari
masalah khilafiyah dan perpecahan diantara sesama umat. Sehingga dengan upaya
dakwah yang dilaksanakan secara terus-menerus tanpa henti itu, dakwah
benar-benar mampu memberdayakan posisi umat di bumi pertiwi Indonesia.
(Diambil dari berbagai sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar