MACAM-MACAM NAFSU
Catatan : Anis Purwanto
- Nasul Mutmainah yaitu Nafsu yang membawa kepada jiwa yang tenang. (Al Fajar : 27-30)
يَـٰٓأَيَّتُہَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَٮِٕنَّةُ (٢٧) ٱرۡجِعِىٓ
إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً۬ مَّرۡضِيَّةً۬ (٢٨) فَٱدۡخُلِى فِى عِبَـٰدِى (٢٩)
وَٱدۡخُلِى جَنَّتِى (٣٠)
Artinya : “Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka
masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam surge-Ku”.
- Nafsul Lauwamah yaitu Nafsu yang berkecenderungan kepada jiwa yang menyesali diri sendiri. (Al-Qiyamah : 1-5)
لَآ أُقۡسِمُ بِيَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِ (١) وَلَآ أُقۡسِمُ
بِٱلنَّفۡسِ ٱللَّوَّامَةِ (٢) أَيَحۡسَبُ ٱلۡإِنسَـٰنُ أَلَّن نَّجۡمَعَ
عِظَامَهُ ۥ (٣) بَلَىٰ قَـٰدِرِينَ عَلَىٰٓ أَن نُّسَوِّىَ
بَنَانَهُ ۥ (٤) بَلۡ يُرِيدُ ٱلۡإِنسَـٰنُ لِيَفۡجُرَ أَمَامَهُ ۥ
(٥)
Artinya : “Aku bersumpah dengan
hari kiamat. Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya
sendiri). Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali)
tulang belulangnya ?. Bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali)
jari jemarinya dengan sempurna, Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus
menerus”.
- Nafsul Ammarah bissu’i , yaitu Nafsu yang selalu menyuruh berbuat kejahatan. (Yusuf:53).
وَمَآ أُبَرِّئُ نَفۡسِىٓۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأَمَّارَةُۢ بِٱلسُّوٓءِ
إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّىٓۚ إِنَّ رَبِّى غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬ (٥٣)
Artinya; “Dan aku tidak membebaskan
diriku (dari keslahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar