Bulan
Sya’ban
Oleh
: Anis Purwanto
Bulan
Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan oleh banyak orang, karena itu
terjepit antara Rajab dan Ramadhan. Padahal ia adalah bulan diangkatnya amal
manusia, maka aku suka ketika amalku diangkat aku sedang berpuasa, (HR Imam An
Nisa’I dari Usamah bin Zaid). Itu salah satu rahasia mengapa bulan Sya’ban
menjadi sangat penting dari beberapa bulan bagi umat Islam. Sebab , senyatanya
kita memang sering melupakan bahwa ada tatanan yang sangat indah dalam ajaran
Islam, yakni memperbanyak puasa selama bulan Sya’ban.(HR Imam Bukhari).
Mengapa
bulan Sya’ban begitu sangat istimewa dan perlu mendapat perhatian umat Islam ?.
ada beberapa alasan diantaranya : Pertama, puasa adalah kebutuhan fitrah
manusia. Karena itu Allah mewajibkan hamba-hambaNya berpuasa, “Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu berouasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. (QS Al-Baqarah:183). Ini menunjukkan bahwa puasa merupakan ibadah
yang tidak bisa tidak harus dilakukan. Ditinjau dari ilmu apapun puasa sangat
bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia. Ilmu kedokteran modern membuktikan
bahwa dengan puasa pencernaan seseorang akan istirahat dari rasa lelah yang
sekian lama terus menerus digunakan untuk mengolah makanan. Maka semakin sering
seseorang berpuasa ia akan semakin sehat. Sebab kemungkinan timbulnya penyakit
yang seringkali disebabkan oleh makanan akan tercegah secara otomatis ketika ia
berpuasa.
Kedua,
bulan Ramadhan adalah bulan diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang yang
beriman. Jadi pengertian ayat : “kutiba
alaikumush shiyaam” itu maksudnya untuk bulan Ramadhan. Karena itu dalam
sebuah hadits Nabi menegaskan bahwa di bulan Ramadhan diwajibkan atas
orang-orang beriman berpuasa. Adalah suatu persiapan yang sangat strategis
ketika Rasulullah selalu memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Ibarat sebuat pertandingan,
bulan Ramadhan adalah ajang perlombaan beramal shaleh, “fastabiqul khairaat” (berlomba-lomba dalam kebaikan). (QS. Al-Baqarah
:148). Karena itu sebelum masuk Ramadhan hendaklah melakukan
persiapan-persiapan terlebih dahulu dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.
Kita semua tahu para peserta turnamen pasti melakukan persiapan sebulan dua
bulan sebelumnya. Itulah rahasia mengapa Rasulullah SAW memperbanyak puasa di
bulan Sya’ban. Agar tidak loyo selama bulan Ramadhan. Agar lebih maksimal melaksanakan
ibadah-ibadah Ramadhan yang semuanya saling melengkapi untuk mengantarkan
kepada ketaqwaan.
Ketiga,
ibadah puasa ibadah menahan nafsu. Suatu perjuangan yang senantiasa harus
dilakukan oleh orang-orang beriman, “Dan adapun orang-orang yang takut kepada
kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya” (QS An
Nazi’aat:40). Karenanya Allah SWT menjelaskan bahwa jalan ke surge adalah
dengan upaya terus menerus membangun rasa takut kepada Allah dan menahan hawa
nafsu. Sebab, setan bekerja terus menerus, siang dan malam untuk menjerumuskan
manusia ke dalam dosa-dosa. Kerja keras setan ini tidak bisa tidak menuntut
kita untuk bekerja keras juga guna mengimbanginya. Orang yang beriman kepada
Allah SWT dan hari kiamat, tentu akan selalu waspada dari godaan setan. Caranya
dengan banyak berpuasa. Semakin sering berpuasa, semakin sempit jalan-jalan
setan untuk menggoda. Sebab , ”setan
seringkali masuk melaui makanan” . Maka semakin banyak makan, semakin mudah
digoda setan. Karena orang yang kekenyangan akan selalu malas beribadah.
Keempat,
Rasulullah SAW adalah contoh pribadi berakhlak mulia, “Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar mempunyai akhlaq yang
agung”. (QS Al Qalam:4). Maka setiap yang dicontohkan Rasulullah SAW pasti
baik untuk kemanusiaan di dunia maupun di akhirat. Tidak ada perbuatan yang
dilakukan Rasulullah SAW kecuali membawa manfaat bagi kehidupan manusia jika
diikuti. Dan bila kita teliti secara seksama, manajemen modern yang
mengantarkan munculnya Negara-negara maju dan perusahaan-perusahaan bisnis
kelas dunia, di dalamnya akan kita temukan nilai-nilai universal yang pada
dasarnya itu adalah bagian dari ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Maka dengan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, itu sungguh sangat baik dan
manfaat, tidak saja di dunia tetapi juga di akhirat. Wallahu a’lam bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar