SHOLAT KHUSUK
Kunci Sukses dan Kemenangan
Oleh : Anis Purwanto
Sholat adalah kegiatan ibadah wajib
yang dilakukan umat Islam minimal 5 kali sehari semalam. Bahkan Rasulullah
tidak cukup hanya dengan mengerjakan sholat 5 waktu ia menambahkan dengan
sholat sunat rawatib sebelum dan sesudah sholat wajib, sholat tahajud atau sholat
malam,sholat Dhuha dan sholat sunah lainnya. Bahkan Rosulullah SAW didalam
mengerjakan sholat sampai kaki beliau bengkak. Dan ketika istri Rasulullah SAW
ditanya bagaimana model sholat beliau, dijawab secara deplomatis “lama dan
khusuknya jangan ditanya”. Artinya sholat beliau tersebut sangat khusuk dan
sangat tumakninah. Lalu yang menjadi pertanyaan kita adalah apakah kekuatan
yang terkandung dalam sholat itu, hingga Rasulullah begitu mengutamakan
mengerjakan sholat dalam kesehariannya ?.
Memang sebagian besar umat Islam
menganggap sholat hanya sebagai satu kegiatan ritual yang harus dikerjakan
setiap hari. Banyak diantara umat Islam yang mengerjakan sholat namun tidak
merasakan manfaat sholat selain dari letih dan lelah, bahkan ada diantara
mereka yang mengerjakan sholat dengan malas dan menganggap kegiatan sholat
hanya membuang waktu saja. Jika mereka memahami sebenarnya dalam ritual sholat
terdapat kekuatan maha dahsyat yang dapat memberi kekuatan kepada mereka dalam
mengatasi berbagai masalah kehidupan.
Orang yang melakukan sholat dengan
tepat dan benar niscaya dapat merasakan kekuatan dahsyat yang muncul sebagai
efek dari pelaksanaan sholat tersebut. Energi dahsyat yang muncul dari
pelaksanaan sholat yang khusuk dan benar memberi kekuatan dan kemudahan bagi
seseorang dalam menghadapi berbagai masalah didunia ini. Allah menjamin
kemenangan dan keberhasilan bagi orang yang khusuk dalam sholatnya, sebagaimana
disebutkan dalam surat Al Mukminun ayat 1-2 :
Artinya :
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang
yang khusuk dalam shalatnya”. (Al
Mukminun :1-2)
Mengenai
bagaimana cara meraih shalat khusuk memang banyak sekali kiat-kiatnya, namun
secara umum cara awal yang sering kita lakukan adalah dengan cara memahami apa
yang kita baca dalam shalat tersebut. Ini memang membutuhkan pembelajaran. Agar
kita tidak hanya umak-umik, hewes-hewes tapi tidak paham artinya.
Namun menurut Imam Ghazali memberikan kiat lain diantaranya dengan persiapan
hati. Hadapkan hati kepada Allah dan kosongkan dari segala kesibukan yang
melelahkan. Sebagai contoh yang paling sederhana adalah ketika kita takbiratul
ihram ALLAHU AKBAR, yang artinya Allah Maha Besar. Maka disaat itu, yang lain
haruslah kita anggap kecil. Segala sesuatu selain Allah adalah kecil, maka
hanya Allah yang Maha Besar. Segala kesibukan apapun adalah kecil, yang besar
hanyalah Allah.
Dari
sisi dhohir Imam Ghazali menyarankan agar disaat shalat hendaknya dijauhkan
dari pandangan yang mengganggu. Misalnya kain yang dipakai untuk shalat, tempat
sujud, baju, seyogyanya dihindarkan dari warna-warni gambar dan tulisan yang
mengganggu. Dan ini susah memang. Sebab model sajadah yang kita pakai sekarang
ini banyak yang bergambar, meskipun gambar masjid atau gambar ka’bah sekalipun.
Namun sedikit banyak pernik-pernik yang ada disajadah tersebut justru dapat
mengganggu imajinasi dan konsentrasi shalat kita. Belum disaat kita shalat
berjamaah di masjid, ada jamaah yang memakai kaos bergambar dan bertuliskan
macam-macam dipunggung, yang ini sangat mengganggu jamaah yang berada
dibelakang. Apalagi jika kita shalat di tanah lapang dengan beralaskan koran,
yang kebetulan disitu ada gambarnya Luna Maya atau Cut Tari. Apa kata hati kita
disaat shalat. Bisakah kita shalat dengan khusuk ?.
Yang
jelas shalat khusuk itu perlu latihan terus. Bahkan latihannya bisa seumur
hidup kita. Hari ini kita belum bisa shalat dengan khusuk, besuk kita coba lagi
shalat dengan khusuk, dan begitu seterusnya. Sampai kita benar-benar bisa
mengerjakan kewajiban itu dengan khusuk. Sambil terus berdoa, semoga diberi
kekhusukan oleh Allah. Karena yang menguasai hati kita adalah Allah, yang
mbolak mbalik hati kita juga Allah. Selain memang niat kita harus ikhlas.
Shalat itu hanya untuk Allah, bukan untuk selain Allah. Ini harus kita teguhkan
diawal niat. Bukankah kita semua sedang menghadap Allah, layak dan sopankah
jika kita menghadap Allahtanpa sepenuh jiwa dan hati. Padahal ketika kita
mengucapkan takbir, sejak awal shalat maupun pergantian gerakan shalat,
mestinya kita menyadari betapa seluruh totalits selain Allah itu ditakbiri.
Sehingga sang hamba fana’ total dalam Baqo’Nya Allah. Sebab sebenarnya Allah
tidak membutuhkan shalat kita, tetapi kitalah yang membutuhkan Allah melalui
shalat. Karena itu shalat itu harus hanya untuk Allah. Allah tidak butuh
disembah, tetapi kita yang bergantung kepadaNya membutukanNya secara total.
Shalat
itu bukan sebagai kerangka jalan menuju hakekat, tetapi shalat itu adalah
perintah Allah, bukan untuk kepentingan Allah tetapi demi kepentingan kita sendiri,
karena cinta dan kasih sayang Allah Yang Maha Agung kepada kita. Jadi salah
besar bahkan sesat kalau ada pandangan yang mengatakan bahwa shalat itubjalan
menuju kepada Allah. Sebab jika kita sudah ketemu dan menyatu dengan Allah,
berarti kita sudak tidak perlu lagi shalat. Karena kalau kita masih shalat
berarti masih mondar-mandir dijalan, belum ketemu dengan Allah. Inilah
pemikiran sesat dan menyesatkan umat Islam.
Bagaimana energi
dahsyat itu bekerja ?, mengapa banyak orang yang sholat tidak pernah merasakan
keberadaan energi yang dahsyat itu? Hal ini dikarenakan kita shalat baru
sekedar mengerjakan, gugur kewajiban, belum kepada bagaimana shalat yang kita
kerjakan itu memberi dampak positip dalam kehidupan sehari-hari. Sebab energi
yang dahsyat ini hanya dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh orang yang khusuk
dalam shalatnya ,"Amal
pertama yang dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat. Dan
barangsiapa yang baik (diterima) shalatnya, maka baik (diterima) pula segala
amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak (ditolak) shalatnya, maka rusak
(ditolak) pula segala amalan lainnya” (HR Thabarani).
Inilah kekuatan yang menjadikan mengapa begitu besar manfaat shalat yang
kita laksanakan. Shalat menjadi tolak ukur
bahkan menadi kunci diterima tidaknya semua amal kita. Semakin baik “khusuk”
shalat kita semakin besar peluang diterimanya semua amalan kita kelak. Hal ini
menjadi indikasi akan suksesnya kehidupan kita di dunia dan di akhirat. “Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman yang khusuk dalam shalatnya dan
orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada
berguna” (QS.Al-Mu’minun).
Sedang untuk mendapatkan shalat yang khusuk, kita paling tidak harus
mengenal kekuatan utama yang ada didalam diri manusia untuk mengenal mekanisme
kerja energi tersebut, yang antara lain kekuatan fikiran dan hati manusia,
kekuatan hukum ketertarikan serta kekutan imajinasi dan visualisasi. Sebab
Allah telah menjadikan manusia dengan sempurna, melebihi mahluk lainnya dimuka
bumi ini. Sebab Allah menempatkan kekuatan utama manusia di dalam otak dan dada
mereka. Akal dan fikiran yang terdapat didalam otak, dan hati yang terdapat
didalam dada merupakan kekuatan utama manusia yang menyebabkan manusia memiliki
kelebihan dibandingkan mahluk lainnya.Islam adalah agama sempurna, yang semua
ajarannya memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi pemeluknya.
Bahkan para ahli membagi fikiran
yang berpusat pada otak ini menjadi dua, yaitu fikiran sadar dan fikiran bawah
sadar. Fikiran sadar pada belahan otak sebelah kiri bertugas menghitung,
menganalisa, mengevaluasi situasi dan keadaan yang dialami kemudian mengambil
keputusan apa tindakan yang harus dilakukan. Fikiran bawah sadar pada belahan
otak sebelah kanan bertugas antara lain mengendalikan saraf motorik yang
menggerakan fungsi organ tubuh seperti denyut jantung, kedipan mata, keluar
masuk nafas, peredaran berbagai enzym dan cairan dalam tubuh. Menyimpan memori
ingatan kejadian masa lalu. Menyimpan ilmu dan keterampilan. Menyimpan Citra
diri. Merasakan keindahan seni dan lain sebagainya. Dalam kehidupan sehari hari
ternyata fikiran bawah sadar berperan jauh lebih besar daripada fikiran sadar.
Fikiran bawah sadar menguasai 88% dari kehidupan manusia sedang fikiran sadar
hanya menguasai 12%. Beberapa perananan dan fungsi fikiran bawah sadar dalam
kehidupan manusia antara lain
- Fikiran bawah sadar merupakan blueprint kehidupan seseorang
- Kiprah seseorang dibatasi oleh batasan yang ada didalam fikiran bawah sadarnya
- Fikiran bawah sadar negatif akan menarik berbagai kejadian buruk kedalam kehidupan seseorang, yang menyebabkan berbagai kesulitan dan penderitaan pada orang tersebut
- Fikiran bawah sadar positip akan menarik berbagai kejadian baik kedalam kehidupan seseorang yang menyebabkan kesuksesan dan berbagai keberuntungan pada orang tersebut.
- Fikiran bawah sadar membentuk citra diri positip atau negatif pada diri seseorang
- Setiap orang akan mejalani kehidupan sesuai dengan gambaran mental yang tertanam dalam fikiran bawah sadarnya.
- Gambar mental fikiran bawah sadar cenderung untuk menjelma kedalam kehidupan nyata seseorang
Karena itu didalam shalat yang khusuk peranan niat menjadi sangat
central.
Agama mensyaratkan niat sebagai kontrol nilai, apakah ia berada dalam kesadaran ihsan atau tidak, sehingga kadang kala Allah menegur kita saat beribadah: mengapa kita melakukannya dengan pikiran terpecah “riya’ . Niat kita terkadang berubah pada waktu berlangsungnya ibadah kepada Allah. Misalnya pada saat kita melakukan shalat, ditengah kita bersujud ternyata pikirar tidak turut bersujud malah melayang jauh menuju angan-angan.
Agama mensyaratkan niat sebagai kontrol nilai, apakah ia berada dalam kesadaran ihsan atau tidak, sehingga kadang kala Allah menegur kita saat beribadah: mengapa kita melakukannya dengan pikiran terpecah “riya’ . Niat kita terkadang berubah pada waktu berlangsungnya ibadah kepada Allah. Misalnya pada saat kita melakukan shalat, ditengah kita bersujud ternyata pikirar tidak turut bersujud malah melayang jauh menuju angan-angan.
Dari uraian masalah kesadaran atau niat dalam terminology fiqh di atas, terlihat perbedaan makna dari istilah niat dengan makna
yang sudah terlanjur beredar dalam masyarakat. Padahal kita
ketahui bersama, bahwa didalam melaksanakan sebuah ibadah harus didahului dengan niat. Apakah niat itu hanya pada awal
suatu perbuatan, sebagai syarat sahnya perbuatan tersebut, atau berniat itu
adalah melakukan perbuatan dengan penuh kesadaran
sepanjang perbuatan itu berlangsung.
Namun yang pasti kekuatan
yang maha dahsyat yang akan muncul dari pelaksanaan shalat yang kita laksanakan
dengan sempurna, yakni shalat dengan lebih mantap, shalat sesuai dengan apa
yang diajarkan Nabi “shalatlah sebagaimana kamu mengetahui aku shalat”,
shalat yang memiliki nilai lebih agung (shalat berjamaah) dan shalat yang
mempunyai nilai lebih nikmat (shalat dengan khusuk). Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar