KONSEP DAKWAH
Catatan : Anis
Purwanto
A.
Arti dakwah
secara khusus :
1. Kata
dakwah berarti panggilan, seruan atau ajakan. Mengajak seseorang atau
sekelompok orang untuk memeluk agama Islam.
2. Pelaku
dakwah disebut da’i.
3. Dakwah
tidak hanya dilakukan dengan tabligh.
B.
Arti Tabligh.
1. Kata
tabligh berarti menyampaikan ajaran Islam kepada seseorang atau sekelompok
orang dengan tujuan agar orang atau kelompok orang itu bersedia memeluk agama
Islam demi kebaikan mereka di dunia dan keselamatan di akhirat nanti.
2. Pelaku
tabligh disebut muballigh.
3. Tabligh
bagian dari dakwah.
C.
Arti dakwah secara luas.
1. Upaya
untuk mengajak seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) agar memeluk dan
mengamalkan ajaran Islam atau untuk mewujudkan ajaran Islam kedalam kehidupan
yang nyata, bias bermakna :
- Pembangunan
kwalitas sumber daya manusia.
- Pengentasan
kemiskinan.
- Memerangi
kebodohan dan keterbelakangan.
2. Penyebar
luasan rahmat Alloh, sebagai rahmatan lil alamin.
3. Proses
untuk mengubah kehidupan manusia, atau masyarakat darikehidupan yang tidak
Islami menjadi suatu kehidupan yang islami.
4. Mengajak
kepada kebaikan (yad ‘u-na ila al-khoir), memerintahkan kepada yang ma’ruf (ya’
muru-na bi al ma’ruf) dan melarang dari yang mungkar (yanhauna ani al munkar).
كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ
أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنڪَرِ
وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ
“Kamu
(umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada
Allah”.(QS. Ali Imran : 110).
D.
Bentuk Dakwah jaman Nabi.
1. Melalui
lesan (dakwah bi al-lisan). Pertama kepada istrinya, keluarganya dan teman-teman dekatnya.
2. Melalui
tulisan, dilakukan nabi dengan cara mengirim surat yang berisi seruan, ajakan
atau panggilan untuk menganut agama islam kepada raja-raja dan kepada kepala
pemerintahan dari Negara-negara jazirah Arab.
3. Melalui
perbuatan (dakwah bil al-hal) dengan merintis dan mempraktekkan ajaran islam
dalam kehidupan sehari-hari.
E.
Dimensi Dakwah.
1. Dimensi
kerisalahan : merupakan tugas rasululloh
untuk menyeru agar manusia lebih mengetahui, memahami, menghayati (mengimani)
dan mengamalkan Islam sebagai pandangan hidup.
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلرَّسُولُ
بَلِّغۡ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَۖ وَإِن لَّمۡ تَفۡعَلۡ فَمَا
بَلَّغۡتَ رِسَالَتَهُ ۥۚ وَٱللَّهُ يَعۡصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِۗ إِنَّ
ٱللَّهَ لَا يَہۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ
“Wahai
rasul ! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau
lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan
amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah
tidak member petunjuk kepada orang-orang kafir”.(QS. Al-Maidah : 67).
وَلۡتَكُن
مِّنكُمۡ أُمَّةٌ۬ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ
وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
“Dab hendaklah
di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung”.(QS. Ali-Imran : 104).
2. Dimensi
kerahmatan : untuk mengaktualisasikan Islam
sebagai rahmat jalan hidup yang menggembirakan, memudahkan dan
menyejahterakan bagi umat manusia.
وَمَآ أَرۡسَلۡنَـٰكَ
إِلَّا رَحۡمَةً۬ لِّلۡعَـٰلَمِينَ
“Dan
Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
seluruh alam”.(QS. Al-Anbiya’ : 107).
3. Dimensi
kesejarahan : upaya untuk mengaktualkan peran kesejarahan manusia beriman dalam
memahami dan mengambil pelajaran masa lalu untuk kepentingan mempersiapkan masa
depan yang gemilang.
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٌ۬ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٍ۬ۖ
وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman ! Bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat), dan bertakwallah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan”.(QS. Al-Hasyr : 18).
F.
Methode dakwah secara umum.
1. Methode
dakwah.
ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ
رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَـٰدِلۡهُم بِٱلَّتِى
هِىَ أَحۡسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik”.(QS.
An-Nahl : 125).
a. Methode bil hikmah :
menyampaikan dakwah dengan terlebih dahulu mengetahui tujuannya dan mengenal
secara benar serta mendalam orang atau masyarakat yang menjadi sasarannya :
- Umat ijabah yaitu
individu dan masyarakat yang telah masuk Islam (umat islam).
- Umat dakwah yaitu
individu dan msyarakat yang belum masuk Islam.
b. Methode mau ‘idhoh
hasanah : memberi kepada jiwa orang atau masyarakat yang menjadi sasaran dakwah
islam dengan cara-cara yang baik seperti :
- Dengan member : nasehat,
pengajaran, contoh teladan yang baik.
- Dengan sifat dakwah : memudahkan
(taysir), menyenangkan/menggembirakan (tabsyir).
c. Methode mujadalah
billati hiya ahsan : bertukar pikiran dengan cara-cara terbaik yang dapat
dilakukan, sesuai dengan kondisi orang-orang dan masyarakat sasaran dakwah.
2. Dakwah sebagai alat untuk melakukan perubahan
individu atau masyarakat dari kehidupan
yang belum islami menjadi kehidupan yang islami
3. Sifat
dakwah :
- Korektif;
Selalu mengoreksi
kecenderungan perkembangan masyarakat yang makin menjauh atau bahkan
bertentangan dengan tatanan Islam, baik yang menyangkut tata nilai maupun tata
kehidupan.
- Panduan
:
Karena dakwah itu berarti
membimbing atau memandu gerak masyarakat kea rah tatanan masyarakat yang
Islami.
- Integratif
:
Karena dakwah berfungsi
sebagai suatu pendorong perkembangan masyarakat.
(di ambil dari berbagai tulisan : Dakwah
Kultural ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar