KARAKTER ORANG YANG BERTAQWA
Catatan : Anis Purwanto*
1.
Beriman kepada hal-hal yang ghaib.
ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ
وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ
“(yaitu) mereka yang
beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rizki
yang Kami berikan kepada mereka”. ( QS Al-Baqarah : 3 ).
Dengan perincian sevagai berikut :
a. Beriman kepada
Allah SWT dan Malaikat.
لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ
ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَـٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ
وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةِ وَٱلۡكِتَـٰبِ وَٱلنَّبِيِّـۧنَ
وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَـٰمَىٰ
وَٱلۡمَسَـٰكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآٮِٕلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ
وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا
عَـٰهَدُواْۖ وَٱلصَّـٰبِرِينَ فِى ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ
ٱلۡبَأۡسِۗ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْۖ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ
ٱلۡمُتَّقُونَ
“Kebajikan itu bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah
(kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta
yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang
yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba
sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang
menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”.
( QS.Al-Baqarah : 177 ).
b. Yakin akan
adanya akhirat.
وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ
أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأَخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ
“Dan mereka yang
beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (muhammad) dan
(Kitab-Kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan
adanya akhirat”. ( QS.Al-Baqarah : 4 ).
2.
Beriman kepada Kitab-Kitab dan para Nabi.
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu
ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat,
anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir),
peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat
dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan
orang-orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. ( QS.Al-Baqarah : 177 ).
Dengan perincian
sebagai berikut :
a. Beriman kepada
Al-Qur’an.
“Dan mereka
yang beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (muhammad)
dan (Kitab-Kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan
adanya akhirat”. ( QS.Al-Baqarah : 4 ).
b. Beriman kepada
Kitab-Kitab sebelum Al-Qur’an.
“Dan mereka yang
beriman kepada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (muhammad) dan (Kitab-Kitab)
yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya
akhirat”. ( QS.Al-Baqarah : 4 ).
3.
Mendirikan shalat.
“(yaitu) mereka yang
beriman kepada yang baib, melaksanakan shalat, dan
menginfakkan sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka”. ( QS Al-Baqarah :
3 ).
4.
Orang yang sedikit tidur pada malam hari untuk beribadah kepada Allah
SWT, memohon ampunan.
كَانُواْ قَلِيلاً۬ مِّنَ ٱلَّيۡلِ مَا يَہۡجَعُونَ
“Mereka sedikit sekali tidur pada
waktu malam”. (QS. Az-Zariyat : 17 ).
وَبِٱلۡأَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُونَ
“Dan pada akhir malam mereka
memehon ampunan (kepada Allah)”. (QS.
Az-Zariyat : 18 ).
5.
Memohon ampun kepada Allah SWT.
a.
Beristighfar pada waktu sebelum fajar.
ٱلصَّـٰبِرِينَ وَٱلصَّـٰدِقِينَ وَٱلۡقَـٰنِتِينَ
وَٱلۡمُنفِقِينَ وَٱلۡمُسۡتَغۡفِرِينَ بِٱلۡأَسۡحَارِ
“(Juga) orang yang
sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan
orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS. Ali-Imran : 17 ).
b. Orang yang ketika berbuat
dosa segera mengingat Allah, memohon ampun, dan berjanji tidak akan
mengulanginya lagi.
وَٱلَّذِينَ إِذَا
فَعَلُواْ فَـٰحِشَةً أَوۡ ظَلَمُوٓاْ أَنفُسَہُمۡ ذَكَرُواْ ٱللَّهَ
فَٱسۡتَغۡفَرُواْ لِذُنُوبِهِمۡ وَمَن يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمۡ
يُصِرُّواْ عَلَىٰ مَا فَعَلُواْ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera)
mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang
dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
dosa itu, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali-Imran : 135 ).
6.
Senantiasa berdo’a.
ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ إِنَّنَآ ءَامَنَّا فَٱغۡفِرۡ
لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
“(yaitu) orang-orang
yang berdo’a, “Ya Tuhan kami, kami benar-benar beriman, maka ampunilah
dosa-dosa kami dan lindungilah kami dari azab neraka”. ( QS. Ali-Imran : 16 ).
7.
Mengagungkan syiar Allah SWT.
ذَٲلِكَ وَمَن يُعَظِّمۡ شَعَـٰٓٮِٕرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن
تَقۡوَى ٱلۡقُلُوبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan
barang siapa mengagungkan sui’ar-sui’ar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul
dari ketaqwaan hati”. (QS. Al-Hajj : 32 ).
8.
Menginfakkan sebagian hartanya.
“(yaitu) mereka yang
beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan
sebagian rizki yang Kami berikan kepada mereka”. ( QS Al-Baqarah :
3 ).
Dengan perincian
sebagai berikut :
a. Berinfak dengan
harta yang dicintai.
“Kebajikan itu bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah
(kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam
perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba
sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang
menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”.
( QS.Al-Baqarah : 177 ).
b. Berinfak baik
ketika lapang maupun sempit.
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ
وَٱلۡڪَـٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ
ٱلۡمُحۡسِنِينَ
(yaitu) orang yang
berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan oran-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang
berbuat kebaikan”. (QS. Ali-Imran : 134 ).
9.
Menepati janji.
“Kebajikan itu bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah
(kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan
(musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang
melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati
janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang bertaqwa”. ( QS.Al-Baqarah : 177 ).
10.
Bersabar dalam kemelaratan, penderitaan dan ketika perang.
“Kebajikan itu bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah
(kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan
(musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang
melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji
apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan,
penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang bertaqwa”. ( QS.Al-Baqarah : 177 ).
11. Berlaku jujur dan benar.
“(Juga) orang yang sabar, orang yang
benar, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang
yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”. (QS. Ali-Imran : 17 ).
12.
Taat terhadap perintah Allah SWT.
“(Juga) orang yang
sabar, orang yang benar, orang yang taat, orang yang
menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sebelum fajar”.
(QS. Ali-Imran : 17 ).
13.
Mampu menahan amarah.
(yaitu) orang yang
berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan oran-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah
mencintai orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali-Imran : 134 ).
14.
Suka memaafkan orang lain.
(yaitu) orang yang
berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan oran-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah
mencintai orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali-Imran : 134 ).
15.
Suka berbuat baik.
ءَاخِذِينَ مَآ ءَاتَٮٰهُمۡ رَبُّہُمۡۚ إِنَّہُمۡ كَانُواْ
قَبۡلَ ذَٲلِكَ مُحۡسِنِينَ
“mereka mengambil apa yang
diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia)
adalah orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Az-Zariyat : 16 ).
·
Sumber dari Miftah Khilmi
Hidayatulloh, Lc, Suara Muhammadiyah ,16-31 Agustus 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar